Beberapa waktu lalu, saya
mengunjungi kota Jepara dalam rangka memenuhi undangan acara resepsi pernikahan
teman kerja saya. Hari jumat pukul 4 sore, sesuai dengan kesepakatan setelah
kami berkumpul dengan menggunakan bus ukuran sedang, saya dan kawan kawan
meluncur berangkat dari tempat saya bekerja.
Dalam perjalanan dari cileungsi
hingga indramayu cukup lancar. Dengan diiringi musik dan canda tawa perjalanan
kamipun sedikit ada gangguan setelah kota Indramayu. Walau begitu kami tetap
santai adem ayem.
Sekitar waktu subuh kami sampai di
kota Semarang, tepatnya di jalan simpang lima. Usai melakukan sholat subuh
berjamaah di masjid Baiturrahman, kamipun tak melewatkan menikmati suasana
subuh dan makanan serta segelas kopi sambil lesehan di pinngir jalan kota
semarang. Kawan kawan saya yang narsis tak lupa berfoto ria sendiri maupun
bersama.
Suasana Pagi di Sudut Kota Semarang |
Usai menikmati suasana pagi dan
makanan kota semarang kamipun kembali bergegas menaiki bus tuk melanjutkan
perjalanan menuju jepara. Hari sabtu sekitar pukul 8 pagi akhirnya kami tiba di
tempat tujuan yaitu rumah kawan yang mengundan kami. Di rumah kawan saya kami
istirahat sejenak, santai adem ayem dulu, karena perjalanan Jakarta-Semarang
cukup melelahkan.Setelah merasa cukup bersantai, kami bergegas melanjutkan
perjalanan wisata yang memang sudah masuk agenda yaitu menuju pantai kartini. (
acara resepsinya kan besok )
Sepanjang perjalanan menuju pantai
kartini, di kiri kanan jalan aku menyaksikan beberapa bangunan memajang benda
benda terbuat dari kayu yang berukir indah. Dan anda juga pasti tahu kalau
Jepara adalah kota yang terkenal dengan karya ukirannya. jam 12.30 saya dan kawan kawan akhirnya tiba
di pantai kartini. Saat itu cuaca cukup panas, membuat kerongkonganku maunya
meneguk air terus.. udah gitu pengennya air jeruk lagi..
Bersandar |
Istirahat dan menikmati
pemandangan sambil jeprat jepret itulah kelakuan kawan kawan saya.. Sementara
saya.. santai adem ayem dulu saja.. hehehe.. Aku baru tahu kalau pantai kartini
bukan pantai yang berpasir, sehingga aku tak melihat ombak, anak anak, remaja
atau orang orang yang bermain, berlari dan bercanda di atas pasir pantai. Yang
kulihat adalah perahu perahu berjajar bersandar di dermaga kecil, menunggu
pengunjung pantai yang ingin menikmati pulau disekitarnya.
Karena jenuh dengan suasana yang
begitu begitu saja, kamipun sepakat untuk menyeberang menuju pulau panjang.
Pantai Kartini |
Dengan menggunakan perahu sewaan kami menikmati perjalanan dan pemandangan
mengarungi lautan menuju pulau panjang yang cukup mengasikan. Kurang lebih 45
menit perjalanan kamipun tiba di bibir pulau panjang dan akupun tak sabar ingin
tahu apa yang ada di pulau itu.
Turun dari perahu, aku dan kawan-
kawan berjalan diatas dermaga kecil menuju pintu gerbang pulau yang terpampang
tulisan selamat datang di pulau panjang. Jeprat jepret sejenak dan kembali
berjalan sambil menikmati pemandangan kiri kanan jalan yang sebagian besar
didominasi hutan belantara dan sedikit bangunan. Sepanjang saya berjalan, belum
kutemukan yang namanya pantai berpasir sampai akhirnya kawan- kawan merasa
kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat di pinggir pulau yang kebetulan ada
dermaga kecil yang cukup panjang. Sepertinya dermaga itu dibuat untuk
pengunjung yang ingin melihat pemandangan sekitar pulau sambil memancing atau
mandi dan berenang menikmati jernihnya air disekitar pulau panjang. Cuaca saat
itu begitu panas dengan cahaya matahari yang menyengat. Sebagian kawan- kawanku
tidak perduli, mereka segera melucuti pakaiannya dan hanya dengan menggunakan CD, mereka bergegas meluncur
menceburkan diri dan berenang bercanda satu sama lain.
Pesona Pulau Panjang |
Sementara mereka begitu asik menikmati air laut, akupun asik bersantai menikmati pemandangan jeprat jepret, mengabadikan keindahan pulau panjang dan polah tingkah konco- koncoku dengan kamera pocket dan ponselku. Setelah merasa puas menikmati suasana pulau panjang, aku dan konco- konco segera bergegas kembali ke dermaga. Sambil menunggu perahu yang akan menjemput kami kembali ke pantai kartini, narsisnya konco- koncoku kumat lagi. Mereka kembali jeprat- jepret seperti layaknya model majalah flora fauna.. heheh..
Indah Bukan..? |
Beberapa menit kemudian perahupun datang dan membawa kami kembali ke pantai kartini. Suasana pantai kartini sore itu begitu adem, karena hujan yang mengguyur. Hingga jam 10 malam akhirnya kamipun bergerak kembali ke penginapan, istirahat sampai esoknya bersiap untuk menghadiri resepsi pernikahan salah satu kawanku itu.
Sampai jumpa Pantai Kartini.. Bye bye Pulau Panjang.. Jepara akan selalu terukir dan ta'kan kulupa..